AKUNTANSI KOMPARASI
TUGAS 2.1 AKUNTANSI EROPA (PRANCIS, JERMAN, CEKO,
BELANDA, INGGRIS)
1.
Perancis
Perancis
merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Akuntansi perancis sangat terhubung dengan
ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersial
dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan
keuangan perancis yang sebenarnya.
Dengan
adanya penggunaan wajib dari kode akuntansi nasional tersebut tidak membebani
kalangan usaha prancis di karenakan kode akuntansi nasional tersebut dapat di
terima dalam implementasinya atau praktiknya.
Dasar
utama aturan akuntansi di prancis adalah hukum akuntansi 1983 dan Dekrit
Akuntansi 1983 yang membuat Plan Comptable General wajib di gunakan oleh
seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari Code de
Commerce. Akan tetapi hukum pajak juga mempengaruhi akuntansi secara signifikan di Prancis
terlihat dari beban-beban usaha dapat di kurangkan untuk perhitungan pajak yang
ada di laporan keuangan tahunan. Dan juga hukum memperbolehkan perusahaan
Prancis untuk mengikuti standar pelaporan keuangan atau IFRS bahkan juga prinsip akuntansi yang di
terima umum di AS (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) dalam
menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Terdapat
lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis
adalah
1.
Counseil
National de la Comptabilite atau CNC (Badan
Akuntansi Nasional)
2.
Comite
de la Reglementation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.
Autorite
des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan )
4.
Orde
des Expert-Comptables or OEC(Ikatan Akuntan Publik)
5.
Compagnie
Nationale des Commsaire aux Comptes or GNCC(Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Perusahaan perancis harus melaporkan
hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan
laba rugi
3.
Catatan
atas laporan keuangan
4.
Laporan
direktur
5.
Laporan
auditor
Akuntansi di Perancis memiliki
karakteristik ganda yaitu bagi perusahaan wajib mengikuti standar peraturan yang tetap akan tetapi
bagi kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibiltas lebih besar. Standar
Pelaporan Keuangan Internasional IFRS akan menjadi dasar laporan keuangan
konsolidasi setelah tahun 2005.
1.
Penilaian
aktiva berdasarkan biaya historis.
2.
Aktiva
tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis
lurus atau saldo berganda.
3.
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi
dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
4.
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat
dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu.
2.
Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus
berubah semenjak akhir perang dunia II. Pada masa itu, akuntansi bisnis
menekankan daftar akun nasional dan seksional (seperti di Prancis).
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungannya pada
keputusan undang-undang dan pengadilan.
Dengan adanya undang-undang ini
jerman sudah mulai mempunyai standar dan pada saat itu pula di bentuk Komite
Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches
Rechnungslegungs Standard Committee) atau DRSC dan langsung diakui oleh
Kementerian sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman. GASC
ini membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards
Boards-GASB) yang bertugas secara teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan
standar akuntansi internasional. Sejak di bentuk GASB sudah menetapkan standar
akuntansi mengenai masalah seperti laporan arus kas, pelaporan segmen,pajak
tangguhan dan translasi mata uang asing.
Undang-undang Jerman menetapkan
persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang berbeda bergantung pada
ukuran perusahaan.
1.
Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan manajemen
5.
Laporan
auditor
Pengukuran Akuntansi di Jerman :
1. Metode pembelian adalah metode
konsolidasi yang utama
2. Aktiva dan kewajiban dari
perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa
merupakan goodwill.
3. Goodwill dapat disalinghapuskan
terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur
manfaat ekonominya.
4. Usaha patungan dapat dicatat
dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
5. Biaya historis merupakan dasar
untuk menilai aktiva berwujud.
6. Persediaan dinilai sebesar nilai
yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk
menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
7. Biaya penelitian dan pengembangan
dibebankan pada saat terjadinya.
3. Republik
Ceko
Republik
Ceko (CR) terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman. Akuntansi di
Republik Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah politik
negaranya.
Akuntansi
di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke-20, yang
mencerminkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan
praktik dan prinsip akuntansi yang dianut Negara-negara Eropa yang berbahasa
Jerman hingga akhir Perang Dunia II. Kemudian, karena perekonomian terencana
oleh pusat sedang dibangun, praktik akuntansi didasarkan pada model Soviet.
Kebutuhan administrasi berbagai pemerintah pusat dipenuhi melalui karakteristik
seperti daftar akun yang seragam, metode akuntansi yang detail dan laporan
keuangan yang seragam, yang wajib dibuat oleh seluruh perusahaan.
Akuntansi
di Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-undang akuntansi, dan
Keputusan Kementrian Keuangan. Bursa Efek memiliki pengaruh yang kecil dan
meskipun Hukum Komersial berasal dari Jerman, peraturan pajak tidak berpengaruh
secara langsung. Penyajian benar dan wajar yang diatur dalam undang-undang
akuntansi dan diambil dari Direktif UE diinterpretasikan dengan maksud bahwa
akun pajak dan akun keuangan diperlukan secara beda. Undang-undang auditor
disahkan pada tahun 1988. Suatu audit atas laporan keuangan diwajibkan untuk
seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas yang
besar.
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.
Neraca
2.
Akun
keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
3.
Catatan
Laporan keuangan
disetujui dalam rapat tahunan pemegang saham. Perusahaan yang sahamnya tercatat
juga diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan per
kuartal.perusahaan-perusahaan Di Ceko juga memiliki opsi untuk menggunakan IAS/
IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan
konsolidasi. Namun demikian, perusahaan yang tercatat dalam Pasar Utama Bursa
Efek Praha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan yang diaudit sesuai
dengan IAS/ IFRS.
4. Belanda
Belanda memiliki akuntansi dan
pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik dan
professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Sistem Akuntansi di Belanda
sudah banyak di pengaruhi oleh sistem di Inggris dan AS. Belanda sendiri merupakan salah satu pendukung pertama atas
standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan
IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima.
Belanda mempunyai regulasi sesuai
dengan Undang-undang tahun 1970. Undang-undang ini juga memperkenalkan audit
wajib. Sehingga audit di Belanda merupakan profesi yang mengatur diri sendiri
dengan di bentuknya badan pengaturnya adalah Institut Akuntan Terdaftar Belanda (NivRA). Sampai
tahun 1993 NivRA juga yang dapat mengesahkan laporan keuangan,NivRA juga
terlibat dalam segala hal yang terkait dengan akuntansi di Belanda. Laporan
keuangan
Kualitas laporan keuangan Belanda
sangat tinggi, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan
laba rugi
3.
Catatan
4.
Laporan
direktur
5.
Informasi
lain yang sudah ditentukan
Pengukuran
Akuntansi di Belanda:
1.
Goodwill
di kapitalisasi dan di amortisasi selama estimasi manfaat hingga maksimum 20
tahun
2.
Persediaan
di nilai berdasarkan Metode FIFO,LIFO,atau rata-rata
3.
Biaya
penelitian dan pengembangan di kapitalisasi hanya jika jumlah tersebut dapat di
pulihkan dan cukup pasti
5.
Inggris
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Inggris merupakan negara pertama di
dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat
ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan juga berasal dari
Inggris. Praktek dan pemikiran akuntan profesional Inggris di ekspor ke
Australia, AS dan negara-negara bekas jajahan.
Di
Inggris mempunyai dua sumber utama standar akuntansi keuangan yaitu hukum
perusahaan dan hukum profesi akuntansi.
Pada
tahun 1970 di bentuk Enam badan
akuntansi di Inggris
yang berhubungan dengan
Komite Konsultatif Badan
Akuntansi yang berdiri:
Ø
Institut
Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
Ø
Institut
Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
Ø
Institut
Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
Ø
Asosiasi
Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
Ø
Institut
Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
Ø
Institut
Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan
standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan
akuntansi tersebut.
Laporan
keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia:
1.
Laporan
direktur
2.
Akun
laba dan rugi serta neraca
3.
Laporan
arus kas
4.
Laporan
keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan
kebijakan akuntansi
6.
Catatan
yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.
Laporan
auditor
Pengukuran Akuntansi di Inggris :
Ø
Berdasarkan
metode akuisisi goodwill di hitung sebagai perbedaan antara nilai wajar
penyerahan yang di lakukan dan nilai wajar yang di peroleh
Ø
Goodwill
di amortisasikan dan di kapitalisasikan paling lama 20 tahun.
Ø
Metode
ekuitas di gunakan untuk perusahaan untuk perusahaan asosiasi.
Ø
Aktiva
dapat di nilai dengan menggunakan biaya historis, biaya kini atau menggunakan
gabungan keduanya.
Ø
Persediaan
di nilai berdasarkan FIFO atau harga
rata-rata, sedangkan LIFO tidak di perbolehkan.
Sumber :
No comments:
Post a Comment