Tuesday, April 25, 2017

TUGAS 2.1 AKUNTANSI KOMPARASI (AKUNTANSI EROPA)



AKUNTANSI KOMPARASI
TUGAS 2.1 AKUNTANSI EROPA (PRANCIS, JERMAN, CEKO, BELANDA, INGGRIS)


1.         Perancis
Perancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional.  Akuntansi perancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersial dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan perancis yang sebenarnya.
Dengan adanya penggunaan wajib dari kode akuntansi nasional tersebut tidak membebani kalangan usaha prancis di karenakan kode akuntansi nasional tersebut dapat di terima dalam implementasinya atau praktiknya.
Dasar utama aturan akuntansi di prancis adalah hukum akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983 yang membuat Plan Comptable General wajib di gunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari Code de Commerce. Akan tetapi hukum pajak juga mempengaruhi  akuntansi secara signifikan di Prancis terlihat dari beban-beban usaha dapat di kurangkan untuk perhitungan pajak yang ada di laporan keuangan tahunan. Dan juga hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti standar pelaporan keuangan atau  IFRS bahkan juga prinsip akuntansi yang di terima umum di AS (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Terdapat lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah
1.     Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan   Akuntansi Nasional)
2.     Comite de la Reglementation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.     Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan )
4.     Orde des Expert-Comptables or OEC(Ikatan Akuntan Publik)
5.     Compagnie Nationale des Commsaire aux Comptes or GNCC(Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Perusahaan perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.    Neraca
2.    Laporan laba rugi
3.    Catatan atas laporan keuangan
4.    Laporan direktur
5.    Laporan auditor
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda yaitu bagi perusahaan wajib mengikuti    standar peraturan yang tetap akan tetapi bagi kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibiltas lebih besar. Standar Pelaporan Keuangan Internasional IFRS akan menjadi dasar laporan keuangan konsolidasi setelah tahun 2005.
1.    Penilaian aktiva berdasarkan biaya historis.
2.    Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis lurus atau saldo berganda.
3.    Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
4.    Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu. 
2.         Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir perang dunia II. Pada masa itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional (seperti di Prancis). Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungannya pada keputusan undang-undang dan pengadilan.
Dengan adanya undang-undang ini jerman sudah mulai mempunyai standar dan pada saat itu pula di bentuk Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches Rechnungslegungs Standard Committee) atau DRSC dan langsung diakui oleh Kementerian sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman. GASC ini membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards Boards-GASB) yang bertugas secara teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Sejak di bentuk GASB sudah menetapkan standar akuntansi mengenai masalah seperti laporan arus kas, pelaporan segmen,pajak tangguhan dan translasi mata uang asing. 
Undang-undang Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran perusahaan.
1.    Neraca
2.    Laporan laba rugi
3.    Catatan
4.    Laporan manajemen
5.    Laporan auditor
              Pengukuran Akuntansi di Jerman :
1.    Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
2.    Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
3.    Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.
4.    Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
5.    Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
6.    Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
7.    Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.

3.      Republik Ceko
Republik Ceko (CR) terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman. Akuntansi di Republik Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah politik negaranya.
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke-20, yang mencerminkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan praktik dan prinsip akuntansi yang dianut Negara-negara Eropa yang berbahasa Jerman hingga akhir Perang Dunia II. Kemudian, karena perekonomian terencana oleh pusat sedang dibangun, praktik akuntansi didasarkan pada model Soviet. Kebutuhan administrasi berbagai pemerintah pusat dipenuhi melalui karakteristik seperti daftar akun yang seragam, metode akuntansi yang detail dan laporan keuangan yang seragam, yang wajib dibuat oleh seluruh perusahaan.
Akuntansi di Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-undang akuntansi, dan Keputusan Kementrian Keuangan. Bursa Efek memiliki pengaruh yang kecil dan meskipun Hukum Komersial berasal dari Jerman, peraturan pajak tidak berpengaruh secara langsung. Penyajian benar dan wajar yang diatur dalam undang-undang akuntansi dan diambil dari Direktif UE diinterpretasikan dengan maksud bahwa akun pajak dan akun keuangan diperlukan secara beda. Undang-undang auditor disahkan pada tahun 1988. Suatu audit atas laporan keuangan diwajibkan untuk seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas yang besar.
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.    Neraca
2.    Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
3.    Catatan
Laporan keuangan disetujui dalam rapat tahunan pemegang saham. Perusahaan yang sahamnya tercatat juga diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan per kuartal.perusahaan-perusahaan Di Ceko juga memiliki opsi untuk menggunakan IAS/ IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi. Namun demikian, perusahaan yang tercatat dalam Pasar Utama Bursa Efek Praha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan IAS/ IFRS.

4.    Belanda
Belanda memiliki akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik dan professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Sistem Akuntansi di Belanda sudah banyak di pengaruhi oleh sistem di Inggris dan AS. Belanda sendiri  merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima.
Belanda mempunyai regulasi sesuai dengan Undang-undang tahun 1970. Undang-undang ini juga memperkenalkan audit wajib. Sehingga audit di Belanda merupakan profesi yang mengatur diri sendiri dengan di bentuknya badan pengaturnya adalah Institut  Akuntan Terdaftar Belanda (NivRA). Sampai tahun 1993 NivRA juga yang dapat mengesahkan laporan keuangan,NivRA juga terlibat dalam segala hal yang terkait dengan akuntansi di Belanda. Laporan keuangan
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
1.    Neraca
2.    Laporan laba rugi
3.    Catatan
4.    Laporan direktur
5.    Informasi lain yang sudah ditentukan
Pengukuran Akuntansi di Belanda:
1.    Goodwill di kapitalisasi dan di amortisasi selama estimasi manfaat hingga maksimum 20 tahun
2.    Persediaan di nilai berdasarkan Metode FIFO,LIFO,atau rata-rata
3.    Biaya penelitian dan pengembangan di kapitalisasi hanya jika jumlah tersebut dapat di pulihkan dan cukup pasti

5.        Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan juga berasal dari Inggris. Praktek dan pemikiran akuntan profesional Inggris di ekspor ke Australia, AS dan negara-negara bekas jajahan.
Di Inggris mempunyai dua sumber utama standar akuntansi keuangan yaitu hukum perusahaan dan hukum profesi akuntansi.
Pada tahun 1970 di bentuk  Enam  badan  akuntansi  di  Inggris  yang  berhubungan  dengan  Komite  Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri:
Ø  Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
Ø  Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
Ø  Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
Ø  Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
Ø  Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
Ø  Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi tersebut.
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia:
1.    Laporan direktur
2.    Akun laba dan rugi serta neraca
3.    Laporan arus kas
4.    Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.    Laporan kebijakan akuntansi
6.    Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.    Laporan auditor
Pengukuran Akuntansi di Inggris :
Ø  Berdasarkan metode akuisisi goodwill di hitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang di lakukan dan nilai wajar yang di peroleh
Ø  Goodwill di amortisasikan dan di kapitalisasikan paling lama 20 tahun.
Ø  Metode ekuitas di gunakan untuk perusahaan untuk perusahaan asosiasi.
Ø  Aktiva dapat di nilai dengan menggunakan biaya historis, biaya kini atau menggunakan gabungan keduanya.
Ø  Persediaan di nilai  berdasarkan FIFO atau harga rata-rata, sedangkan LIFO tidak di perbolehkan.
Sumber :

No comments:

Post a Comment