Nama : Annisa
Zahra
NPM : 21213168
Kelas : 3EB24
Materi
Bibliografi ( Bahasa Indonesia 2 # )
A. Pengertian Bibliografi
Kata
bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti
buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah
berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis
membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah
diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang
dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya
suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
B. Unsur-Unsur Bibliografi
Unsur-unsur bibliografi adalah sebagai berikut :
1. Nama
Pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2. Judul Buku,
termasuk judul tambahannya.
3. Data
Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor
jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4. Untuk sebuah
artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau
surat kabar, tanggal dan tahun.
C. Penyusunan Bibliografi
Langkah-langkah
penyusunan bibliografi adalah :
1. Nama pengarang
diurutkan berdasarkan urutan abjad.
2. Jika tidak ada
nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
3. Jika untuk
seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua
dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan
garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
4. Jarak antara
baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara
pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
5. Baris pertama
dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus
dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
D. Jenis-Jenis Bibliografi
Jenis
bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung
pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal
dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut
dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan
judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
Dari
segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
1. Bibliogrfi
deskriptif : Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat
dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti
judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan
(impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
2. Bibliografi
evaluatif : Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu
bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu
bahan pustaka atau artikel.
E. Cakupan Bibliografi
Dari
segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
1. Bibliografi
retrospektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan
pada jaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
2. Bibliografi
terkini/current : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang
atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals
Directory.
3. Bibliografi
selektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan
tujuan tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
4. Bibliografi
subjek : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada
bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
5. Biliografi
nasional : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau
daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.
Penentuan cakupan/topik
suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain :
1. Permintaan
pengguna
2. Topik yang
sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
3. Dokumentasi
koleksi yang dimiliki
4. Mandat
instansi
F. Bagian-bagian
Bibliografi
Suatu
deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :
1. Judul : berisi
judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
2. Kepengarangan
: berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi
3. Sumber :
berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut
berada.
4. Data terbitan
(impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit
5. Keterangan
fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
6. Keterangan
informasi, seperti kata kunci dan abstrak
7. Keterangan
tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan
pemilik bahan pustaka, dan sebagainya
G. Manfaat Bibliografi
Pencatatan
informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan
berbagai alasan antara lain:
1. Jumlah koleksi
perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
2. Kebutuhan
informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
3. Upaya untuk
meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat
Oleh
karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk
membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari
bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada
pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan
koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang
dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari
perpustakaan. Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai :
1. Bahan rujukan
terhadap koleksi perpustakaan
2. Daftar koleksi
yang dimiliki perpustakaan
3. Daftar
informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya
H. Contoh Bibliografi :
1. Buku sebagai sumber acuan
Urutan
penyebutannya adalah
·
Nama
Pengarang
·
Tahun terbit
·
Judul buku
·
Tempat
terbit
·
Nama
penerbit
Contoh : Setiabudi,
A.N. 1985. Cakrawala Nusantara. Jakarta : Gramedia. Depdikbud 1989. Kisah
Penulisa Sebagai Pahlawan, Jakarta : Balai Pustaka.
2. Majalah sebagai sumber acuan
·
Nama
Pengarang
·
Tahun terbit
·
Judul
artikel
·
Nama majalah
·
No majalah
·
Bulan terbit
·
Tahun terbit
Contoh : Setiabudi,
A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Insert Media, 12 (Desember IV).
Jakarta
3. Surat Kabar sebagai acuan
·
Nama
Pengarang
·
Tahun terbit
·
Judul
artikel
·
Nama surat
kabar
·
Tanggal
terbit
·
Tempat
terbit
Contoh : Setiabudi,
A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Poskota, 2 November 1988 .
Jakarta.
4. Antologi Sebagai acuan
·
Nama
Pengarang
·
Tahun terbit
karangan
·
Judul
karangan
·
Nama Editor
·
Judul
antologi
·
Tempat
terbit
·
Nama
penerbit
Contoh : Setiabudi,
A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Kasus Retorika Indonesia. dalam
Kaswati Purwo (ed), perjuangan pejuang. Jakarta : Univ Gunadarma.
5. Internet sebagai sumber
Contoh : Setiabudi,
A.N. 1985. “Kereta maglev masa depan” Wikipedia (online), jilid 5, No.4,
(http://www.atmasetya.com, di akses 15 November 2001)
Sumber :