Annisa Zahra
21213168
3EB24
Karangan Semi Ilmiah
RESENSI NOVEL
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun
1990
Penulis :
Pidi Baiq
Penerbit : DAR! Mizan
Genre : Fiksi
Jumlah Halaman : 332 halaman
Tahun terbit : 2014
ISBN : 9786027870413
“Milea kamu cantik, tapi aku belum
mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja.”
(Dilan 1990)
(Dilan 1990)
“Milea jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu., nanti
besoknya, orang itu akan hilang.” (Dilan 1990)
“Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan.
Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli. “ (Milea 1990)
Novel ini menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Milea yang
menceritakan kisah hidupnya saat dia sedang menginjak bangku SMA di salah satu
SMA di kota Bandung. Saat malam hari menunggu suaminya pulang ia menulis
kisahnya yang sangat membuat iri para remaja-remaja yang membacanya. Ah begitu
indah kisah Milea dengan Dilan pada tahun 1990. Dilan adalah laki-laki yang
menyukai Milea pada pandangan pertama saat Milea pindah sekolah dari Jakarta ke
Bandung yang merupakan sekolah Dilan. Berbagai cara unik dilakukan Dilan untuk
mendekati Milea yang caranya sangat berbeda apabila dibandingkan dengan
laki-laki lain. Milea yang merupakan anak baru di sekolah Dilan awalnya merasa
aneh terhadap Dilan, tetapi seiring berjalannya waktu Milea jatuh cinta!
Bahasa yang
digunakan Pidi Baiq dalam buku ini adalah bahasa yang sering digunakan dalam
kegiatan sehari-hari sehingga
mudah dipahami oleh pembaca dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang
dapat mudah dipahami oleh pembaca. Bahasa yang sangat ringan, santai, dan
mengundang tawa adalah salah satu kelebihan dalam novel ini. Pemilihan kata
yang sangat tepat yang dapat membawa suasana pembaca ikut ke dalam cerita
sehingga merasa iri dengan kisah Dilan dan Milea. Kalimat-kalimat langsung dari
tokoh dalam cerita juga sangat menarik pembaca karena kalimat yang digunakan
sangat sesuai dengan pembawaan masing-masing tokoh seperti Dilan yang wataknya
romantis dan humoris. Setiap Dilan merayu Milea pasti terkandung unsur humoris
yang dapat membuat pembaca tersenyum seperti:
"Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea
Adnan untuk sekolah pada: Hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan
sabtu."
"SELAMAT ULANG TAHUN, MILEA.
INI HADIAH UNTUKMU, CUMA TTS. TAPI SUDAH KUISI SEMUA. AKU SAYANG KAMU. AKU
TIDAK MAU KAMU PUSING KARENA HARUS MENGISINYA. DILAN!"
Kelebihan dari novel ini adalah penulis dapat membuat iri pembaca dengan
romantisme antara Dilan dan Milea semasa SMA dan ikut masuk ke dalam cerita
dengan mudah. Alur dalam cerita ini menggunakan alur campuran dimana Milea yang
sudah menikah menceritakan masa lalunya bersama Dilan pada tahun 1990 yang
sangatlah indah, sebagaimana dua anak remaja yang saling jatuh cinta
seakan-akan dunia milik berdua. Lalu penulis menceritakan lagi tentang Milea
yang menerima pesan singkat dari suaminya yang mengatakan akan pulang telat dan
Milea menceritakan lagi kisahnya bersama Dilan. Sudut pandang yang digunakan
adalah sudut pandang orang pertama dimana Milea menjadi si aku dalam cerita. Dengan
sudut pandang tersebut dapat membuat pembaca sangat paham dengan pesan yang
ingin disampaikan oleh penulis.
Kelemahan dari novel ini adalah sosok tokoh Milea di dalam cerita yang
masih memiliki pacar tetapi sudah mulai jatuh cinta kepada Dilan. Sehingga membuat
saya tidak tertarik pada Milea awalnya karena bagaimanapun Milea sudah memiliki
hubungan dengan seseorang. Di cerita juga tidak diceritakan secara detail suami
dari Milea. Banyak tokoh yang tidak dideskripsikan secara detail tentang fisik
tokoh maupun karakter di dalam cerita ini.
Intinya novel ini sangat membuat penasaran dengan tokoh Dilan yang
romantis, humoris, dan bandel tetapi sangat mencintai seorang wanita yang
bernama Milea. Berbagai masalah, kesenangan, dan kesedihan yang dilalui oleh
Dilan dan Milea sebagai sepasang kekasih. Cara unik Dilan dalam menaklukan hati
seorang wanita yang membuat para pembaca mengidolakan sosok Dilan dalam cerita
ini untuk di kehidupan nyata. Novel ini dapat membuat pembaca khususnya kaum
wanita mengharapkan seorang laki-laki seperti Dilan.
No comments:
Post a Comment