NAMA: ANNISA ZAHRA
KELAS : 2EB24
KELAS : 2EB24
NPM : 21213168
Pengertian
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata
cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk
menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri
bangsa, dan struktur ekonomi. Sistem perekonomian adalah sistem yang
dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya
baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan utama antara
satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem
itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu
diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
1.
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi
Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh
kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang
perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia
inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan
Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
·
Menerapkan sistem persaingan bebas.
·
Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.
·
Peranan modal sangat penting.
·
Semua sumber produksi adalah milik masyarakat
individu.
·
Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki
sumber-sumber produksi.
·
Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung
dalam kegiatan ekonomi.
·
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu
golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
·
Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam
mencari keuntungan.
·
Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
·
Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
·
Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan
bermutu tinggi.
Kelebihan :
·
Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri.
·
Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya
persaingan.
·
Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.
·
Kualitas barang lebih terjamin.
·
Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam
mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando
dari pemerintah.
·
Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber
daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam
perekonomian.
·
Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
·
Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena
adanya persaingan semangat antar masyarakat.
·
Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap
tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Kekurangan :
·
Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
·
Rentan terhadap krisis ekonomi.
·
Menimbulkan monopoli.
·
Adanya eksploitasi.
·
Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana
birokratnya korup.
·
Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin
miskin.
·
Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena
kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
2.
Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme /
Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi
diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi
tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi
dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi
dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga
akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia,
Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya. Sistem ekonomi sosialis tidak
sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke
komunisme.
Ciri-ciri :
·
Hak milik individu tidak diakui.
·
Seluruh sumber daya dikuasai negara.
·
Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
·
Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan
pemerintah.
·
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya
diatur oleh negara.
·
Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha
dengan bebas dalam kegiatan perekonomian.
Kelebihan :
·
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan
harga.
·
Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
·
Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
·
Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan
masyarakat.
·
Disediakannya kebutuhan pokok.
·
Membatasi kebebasan.
·
Produksi dikelola oleh Negara.
·
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi,
pengangguran, dan masalah ekonomi lainnya.
·
Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
·
Relatif mudah melaksanakan distribusi pendapatan.
·
Jarang terjadi krisis ekonomi.
Kekurangan :
·
Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha.
·
Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
·
Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
·
Sulit melakukan transaksi.
·
Mengabaikan pendidikan moral.
·
Mematikan inisiatif individu untuk maju.
·
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
Prinsip Sistem Ekonomi Sosial
Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai
berikut:
1.
Pemilikan Harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
2.
Kesamaan Ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3.
Disiplin Politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme.
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme.
Sumber :
terimakasih ini sangat bermanfaat.Visit Us
ReplyDelete